Halo, sobat kulit sehat! Apa kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia, ya. Kali ini, kita akan membahas tentang masalah kulit pria yang sering terjadi dan penyebabnya. Kita juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah dan mengobati masalah kulit tersebut dengan produk dan perawatan yang sesuai. Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Masalah Kulit di Wajah Pria yang Sering Terjadi dan Penyebabnya
Kulit pria dan wanita memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kulit pria cenderung lebih tebal, lebih berminyak, dan lebih rentan terhadap iritasi akibat bercukur. Kulit pria juga lebih mudah mengalami penuaan dini karena paparan sinar matahari dan polusi. Oleh karena itu, kulit pria membutuhkan perawatan khusus yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhannya.
Berikut adalah beberapa masalah kulit pria yang sering terjadi dan penyebabnya:
Jerawat
Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum dialami oleh pria. Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sebum (minyak) dan sel kulit mati. Bakteri yang hidup di kulit kemudian dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada pori-pori yang tersumbat tersebut. Jerawat biasanya muncul di wajah, leher, dada, dan punggung. Dan hindari untuk menyentuh dan jangan memencet jerawat karena membuat jerawat makin parah.
Penyebab jerawat antara lain adalah:
- Hormon. Hormon androgen yang meningkat pada masa pubertas atau stres dapat merangsang kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) untuk memproduksi lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
- Bercukur. Bercukur dapat menyebabkan iritasi, luka, dan infeksi pada kulit. Bercukur juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam kulit (ingrown hair) yang dapat menyebabkan jerawat.
- Produk perawatan kulit atau rambut yang tidak cocok. Produk perawatan kulit atau rambut yang mengandung bahan kimia, pewangi, atau alkohol dapat menyebabkan alergi, iritasi, atau inflamasi pada kulit. Produk yang terlalu berminyak atau kental juga dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
- Pola makan yang tidak sehat. Makanan yang tinggi gula, lemak, atau karbohidrat dapat meningkatkan kadar insulin dan hormon androgen dalam darah. Hal ini dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum dan menyebabkan jerawat.
- Kurang minum air. Air membantu mengeluarkan racun dan kotoran dari tubuh. Kurang minum air dapat menyebabkan kulit dehidrasi dan kusam. Kulit yang dehidrasi juga lebih mudah terkena infeksi dan peradangan yang dapat menyebabkan jerawat.
Komedo
Komedo adalah jenis jerawat yang terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati, tetapi tidak terinfeksi oleh bakteri. Komedo dapat berwarna hitam (blackhead) atau putih (whitehead) tergantung pada apakah pori-pori tersebut terbuka atau tertutup. Komedo biasanya muncul di hidung, dagu, atau dahi.
Penyebab komedo antara lain adalah:
- Hormon. Hormon androgen yang meningkat pada masa pubertas atau stres dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo.
- Bercukur. Bercukur dapat menyebabkan iritasi, luka, dan infeksi pada kulit. Bercukur juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam kulit (ingrown hair) yang dapat menyebabkan komedo.
- Produk perawatan kulit atau rambut yang tidak cocok. Produk perawatan kulit atau rambut yang mengandung bahan kimia, pewangi, atau alkohol dapat menyebabkan alergi, iritasi, atau inflamasi pada kulit. Produk yang terlalu berminyak atau kental juga dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo.
- Pola makan yang tidak sehat. Makanan yang tinggi gula, lemak, atau karbohidrat dapat meningkatkan kadar insulin dan hormon androgen dalam darah. Hal ini dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum dan menyebabkan komedo.
- Kurang minum air. Air membantu mengeluarkan racun dan kotoran dari tubuh. Kurang minum air dapat menyebabkan kulit dehidrasi dan kusam. Kulit yang dehidrasi juga lebih mudah terkena infeksi dan peradangan yang dapat menyebabkan komedo.
Kulit Kering
Kulit kering adalah kondisi kulit yang kehilangan kelembapan dan kelembutan. Kulit kering dapat terasa kasar, kusam, gatal, dan pecah-pecah. Kulit kering dapat mempengaruhi seluruh tubuh, tetapi biasanya lebih sering terjadi di tangan, kaki, siku, dan lutut.
Penyebab kulit kering antara lain adalah:
- Cuaca. Cuaca yang dingin, kering, atau berangin dapat mengurangi kelembapan udara dan kulit. Cuaca yang panas atau terik juga dapat menyebabkan kulit kehilangan cairan dan minyak alami akibat keringat dan penguapan.
- Paparan sinar matahari. Sinar matahari yang berlebihan dapat merusak lapisan luar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Hal ini dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan kelembutan, serta meningkatkan risiko keriput, bintik hitam, dan kanker kulit.
- Mandi atau cuci muka yang terlalu sering atau terlalu lama. Mandi atau cuci muka yang terlalu sering atau terlalu lama dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi kulit. Mandi atau cuci muka dengan air yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat menyebabkan kulit kering.
- Sabun, sampo, atau deterjen yang terlalu keras. Sabun, sampo, atau deterjen yang terlalu keras dapat mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi atau mengeringkan kulit. Sabun, sampo, atau deterjen yang terlalu berbusa juga dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi kulit.
- Penyakit atau kondisi medis tertentu. Penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipotiroidisme, psoriasis, atau dermatitis, dapat menyebabkan kulit kering. Beberapa obat, seperti diuretik, antihistamin, atau retinoid, juga dapat menyebabkan kulit kering sebagai efek samping.
Kulit Berminyak
Kulit berminyak adalah kondisi kulit yang memproduksi sebum (minyak) secara berlebihan. Kulit berminyak dapat terasa licin, berkilau, dan mudah berjerawat. Kulit berminyak biasanya disebabkan oleh faktor genetik, hormon, atau stres. Kulit berminyak juga dapat dipengaruhi oleh pola makan, kebersihan, dan produk perawatan kulit yang digunakan.
Penyebab kulit berminyak antara lain adalah:
- Faktor genetik. Faktor genetik dapat menentukan jenis kulit seseorang, termasuk kulit berminyak. Jika orang tua atau kerabat dekat memiliki kulit berminyak, maka kemungkinan besar seseorang juga akan memiliki kulit berminyak.
- Hormon. Hormon androgen yang meningkat pada masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau menopause dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat menyebabkan kulit berminyak.
- Stres. Stres dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon yang berperan dalam mengatur metabolisme dan respon imun tubuh. Kortisol juga dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat menyebabkan kulit berminyak.
- Pola makan. Pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan yang tinggi gula, lemak, atau karbohidrat, dapat meningkatkan kadar insulin dan hormon androgen dalam darah. Hal ini dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum dan menyebabkan kulit berminyak.
- Kebersihan. Kebersihan yang kurang atau berlebihan dapat menyebabkan kulit berminyak. Kebersihan yang kurang dapat menyebabkan kotoran, bakteri, atau sel kulit mati menumpuk di kulit dan menyumbat pori-pori. Kebersihan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kehilangan minyak alami yang melindunginya dan merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum sebagai kompensasi.
- Produk perawatan kulit. Produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan jenis kulit dapat menyebabkan kulit berminyak. Produk yang terlalu berminyak atau kental dapat menyumbat pori-pori dan meningkatkan produksi sebum. Produk yang terlalu kering atau mengandung alkohol dapat menghilangkan minyak alami kulit dan merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum sebagai kompensasi.
Kulit Kusam
Kulit kusam adalah kondisi kulit yang kehilangan kilau dan kesegaran. Kulit kusam dapat terlihat pucat, kering, atau tidak merata. Kulit kusam dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, gaya hidup, atau kondisi kesehatan.
Penyebab kulit kusam antara lain adalah:
- Faktor lingkungan. Faktor lingkungan, seperti sinar matahari, polusi, debu, atau asap rokok, dapat merusak lapisan luar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Hal ini dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan, kelembutan, dan elastisitas. Kulit yang rusak juga lebih sulit merefleksikan cahaya, sehingga terlihat kusam.
- Gaya hidup. Gaya hidup, seperti kurang tidur, kurang olahraga, atau merokok, dapat mempengaruhi kesehatan dan penampilan kulit. Kurang tidur dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk meregenerasi dan memperbaiki diri. Kurang olahraga dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang optimal. Merokok dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan mengandung racun yang dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang menjaga kekencangan dan kekenyalan kulit.
- Kondisi kesehatan. Kondisi kesehatan, seperti anemia, dehidrasi, atau penyakit hati, dapat menyebabkan kulit kusam. Anemia dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan hemoglobin, zat yang memberikan warna merah pada darah dan kulit. Dehidrasi dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk menjaga kelembapan dan kelembutan. Penyakit hati dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan detoksifikasi yang efektif dari racun dan kotoran yang menumpuk di tubuh.
Kulit Sensitif
Kulit sensitif adalah kondisi kulit yang mudah mengalami reaksi negatif terhadap rangsangan eksternal, seperti bahan kimia, suhu, atau gesekan. Kulit sensitif dapat terasa gatal, kemerahan, bengkak, atau nyeri. Kulit sensitif dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau perawatan kulit.
Penyebab kulit sensitif antara lain adalah:
- Faktor genetik. Faktor genetik dapat menentukan jenis kulit seseorang, termasuk kulit sensitif. Jika orang tua atau kerabat dekat memiliki kulit sensitif, maka kemungkinan besar seseorang juga akan memiliki kulit sensitif.
- Faktor lingkungan. Faktor lingkungan, seperti sinar matahari, angin, udara kering, atau polusi, dapat merusak lapisan luar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Hal ini dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan, kelembutan, dan kekebalan. Kulit yang rusak juga lebih mudah terpapar oleh alergen, iritan, atau mikroba yang dapat menyebabkan reaksi negatif pada kulit.
- Faktor perawatan kulit. Faktor perawatan kulit, seperti sabun, sampo, kosmetik, atau obat-obatan, dapat mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi atau mengeringkan kulit. Bahan kimia tersebut antara lain adalah pewangi, pengawet, pewarna, alkohol, atau asam. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kulit mengalami reaksi negatif, seperti gatal, kemerahan, bengkak, atau nyeri.
Iritasi
Iritasi adalah kondisi kulit yang mengalami peradangan atau infeksi akibat paparan terhadap benda atau zat yang tidak cocok dengan kulit. Iritasi dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi biasanya lebih sering terjadi di wajah, leher, atau ketiak. Iritasi dapat terasa gatal, kemerahan, bengkak, atau nyeri.
Penyebab iritasi antara lain adalah:
- Bercukur. Bercukur dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama jika menggunakan pisau cukur yang tumpul, kotor, atau berkarat. Bercukur juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam kulit (ingrown hair) yang dapat menyebabkan iritasi.
- Alergi. Alergi adalah reaksi imun tubuh terhadap benda atau zat yang dianggap asing atau berbahaya. Alergi dapat disebabkan oleh makanan, obat-obatan, serbuk sari, bulu binatang, atau bahan kimia. Alergi dapat menyebabkan iritasi pada kulit, seperti gatal, kemerahan, bengkak, atau nyeri.
- Infeksi. Infeksi adalah invasi mikroba, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit, ke dalam tubuh. Infeksi dapat disebabkan oleh luka, gigitan, atau tusukan. Infeksi dapat menyebabkan iritasi pada kulit, seperti gatal, kemerahan, bengkak, atau nyeri. Infeksi juga dapat menyebabkan demam, menggigil, atau nanah.
Penuaan Dini
Penuaan dini adalah kondisi kulit yang mengalami penuaan lebih cepat dari usia sebenarnya. Penuaan dini dapat ditandai dengan munculnya keriput, bintik hitam, kulit kendur, atau kulit kering. Penuaan dini dapat disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
Penyebab penuaan dini antara lain adalah:
- Faktor internal. Faktor internal, seperti genetik, hormon, atau metabolisme, dapat mempengaruhi proses penuaan kulit. Genetik dapat menentukan seberapa cepat atau lambat kulit mengalami penuaan. Hormon dapat mempengaruhi produksi kolagen dan elastin, protein yang menjaga kekencangan dan kekenyalan kulit. Metabolisme dapat mempengaruhi regenerasi dan perbaikan sel kulit.
- Faktor eksternal. Faktor eksternal, seperti sinar matahari, polusi, stres, atau gaya hidup, dapat mempercepat proses penuaan kulit. Sinar matahari dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan kerusakan oksidatif, inflamasi, dan mutasi. Polusi dapat menyebabkan radikal bebas, partikel kecil yang dapat merusak sel kulit dan menyebabkan peradangan. Stres dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon yang dapat merusak kolagen dan elastin. Gaya hidup, seperti kurang tidur, kurang olahraga, merokok, atau minum alkohol, dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan nutrisi, oksigen, dan antioksidan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan penampilannya.
Cara Mencegah dan Mengobati Masalah Kulit Wajah Pria
Setelah mengetahui masalah kulit pria yang sering terjadi dan penyebabnya, sekarang kita akan membahas cara mencegah dan mengobati masalah kulit tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kalian lakukan untuk menjaga kulit kalian tetap sehat dan bersih:
- Bersihkan kulit secara rutin. Bersihkan kulit dua kali sehari, yaitu pagi dan malam, dengan sabun atau pembersih yang sesuai dengan jenis kulit kalian. Hindari menggunakan sabun atau pembersih yang terlalu keras, berbusa, atau mengandung alkohol. Bersihkan kulit dengan lembut dan jangan menggosoknya terlalu keras. Bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih.
- Eksfoliasi kulit secara berkala. Eksfoliasi kulit adalah proses mengangkat sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. Eksfoliasi kulit dapat membantu membersihkan pori-pori, mencegah jerawat dan komedo, dan membuat kulit lebih cerah dan halus. Eksfoliasi kulit dapat dilakukan dengan menggunakan scrub, masker, atau produk yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) atau asam beta hidroksi (BHA). Eksfoliasi kulit dapat dilakukan satu atau dua kali seminggu, tergantung pada kebutuhan dan kondisi kulit kalian.
- Hidrasi kulit secara adekuat. Hidrasi kulit adalah proses memberikan kelembapan dan nutrisi pada kulit. Hidrasi kulit dapat membantu menjaga kulit tetap lembut, kenyal, dan elastis. Hidrasi kulit dapat dilakukan dengan menggunakan pelembap, serum, atau masker yang sesuai dengan jenis kulit kalian. Gunakan pelembap setiap kali selesai membersihkan atau eksfoliasi kulit. Gunakan serum atau masker sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit kalian, misalnya untuk mengatasi kulit kering, berminyak, kusam, atau sensitif.
- Lindungi kulit dari sinar matahari. Sinar matahari adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit. Sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet (UV) yang dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan kerusakan oksidatif, inflamasi, dan mutasi. Lindungi kulit dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya, topi, kacamata, atau pakaian yang menutupi kulit. Gunakan tabir surya yang memiliki faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 30 dan spektrum luas (broad spectrum) yang dapat melindungi kulit dari sinar UV-A dan UV-B. Aplikasikan tabir surya setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan dan ulangi setiap dua jam atau sesuai dengan petunjuk penggunaan.
- Perbaiki pola makan dan gaya hidup. Pola makan dan gaya hidup yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, dan antioksidan. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak, atau karbohidrat sederhana, yang dapat meningkatkan kadar insulin dan hormon androgen dalam darah. Minum air putih minimal delapan gelas sehari, untuk membantu mengeluarkan racun dan kotoran dari tubuh dan menjaga kelembapan kulit. Olahraga secara teratur, untuk membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke kulit dan menjaga kesehatan jantung, paru-paru, dan otot. Istirahat yang cukup, untuk membantu kulit meregenerasi dan memperbaiki diri. Hindari merokok dan minum alkohol, yang dapat menyebabkan kulit tidak mendapatkan nutrisi, oksigen, dan antioksidan yang dibutuhkan dan mengandung racun yang dapat merusak kolagen dan elastin.
Kesimpulan
Itulah beberapa masalah kulit pria yang sering terjadi dan penyebabnya, serta cara mencegah dan mengobati masalah kulit tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kalian untuk menjaga kulit kalian tetap sehat dan bersih. Jangan lupa untuk selalu merawat kulit kalian dengan produk dan perawatan yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulit kalian. Jika kalian memiliki masalah kulit yang serius atau tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sumber:
Healthline. (2020, October 28). Skin Care for Men: How to Keep Your Skin Healthy and Prevent Aging.
WebMD. (n.d.). Skin Care Guide.
DermNet NZ. (n.d.). Skin problems in men.
Men’s Health. (n.d.). Grooming.